Download Umar bin Abdul Aziz 29 Bulan Mengubah Dunia
Sumber: cahayasiroh.com
Ajari Kami Memimpin Dunia
Wahai Khalifah…!
Segala puji & syukur hanya milik Allah Swt semata, yang telah menghidupkan hati kita untuk melihat kebenaran dan mengikutinya. Ya Allah, Tuhan yang membolak-balikkan hati manusia, tetapkanlah hati kami dalam ketaatan kepada-Mu.
Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, keluarganya, para sahabatnya serta orang-orang yang senantiasa istiqamah mengamalkan sunnahnya. Ya Allah, karuniakan ke dalam hati kami rasa cinta kepada-Mu, cinta kepada nabi-Mu, cinta kepada orang-orang shalih yang mencintai-Mu.
Membaca sejarah hidup Umar bin Abdul Aziz adalah membaca lembaran keimanan. Setiap kali kita selesai membacanya, maka selalu meninggalkan kesan iman dalam hati. Refleksi hidupnya adalah inspirasi takwa bagi jiwa yang merindukan kedekatan diri dengan Tuhannya.
Dalam buku yang berjudul "Khulafâur Rasul", Khalid Muhammad Khalid, sang penulis, memasukkan nama Khalifah Umar bin Abdul Aziz setelah Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib radhiyallohu 'anhum. Ketika hendak mengurai sejarah hidup sang khalifah dari Dinasti Bani Umayyah ini, penulis memberi judul yang bagi saya sangat unik;
"Umar bin Abdul Aziz Mu'jizatul Islam ", artinya: "Umar bin Abdul Aziz, mukjizat yang dimiliki oleh Islam".
Tentu ini bukanlah sesuatu yang berlebihan untuk orang sekaliber Umar bin Abdul Aziz. Zuhud, takwa, wara' dan adil menyatu dalam dirinya, menjadi karakter dan kepribadiannya. Sehingga orang-orang (sampai hari ini) mengenalnya dengan keempat karakter besar itu. Setiap kali mendengar namanya disebut, maka keempat karakter itulah yang pertama kali muncul dalam benak kita.
Ada sebuah fase yang sangat menakjubkan dari fase-fase sejarah hidup Umar bin Abdul Aziz. Yaitu fase dimana dirinya dibai'at menjadi khalifah menggantikan saudara sepupunya, Sulaiman bin Abdul Malik. Dia menjadi khalifah dari tahun 91 Hijriyah - 101 Hijriyah. Kurang lebih selama dua tahun, lima bulan lebih beberapa hari. Atau masa kekhilafan Umar bin Abdul Aziz bisa kita bulatkan menjadi dua puluh sembilan bulan, sama lamanya dengan masa kekhalifahan Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallohu 'anhu.
Dua puluh sembilan bulan adalah waktu yang singkat untuk sebuah amanah kepemimpinan dengan wilayah yang luas. Karena saat itu Islam sudah merambah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Dan semua dibawah pemerintahan seorang khalifah Islam.
Dua puluh sembilan bulan adalah waktu yang sesaat untuk merubah wajah dunia Islam yang sudah kadung tercemar dengan gaya beberapa khalifah dhalim sebelumnya.
Dua puluh sembilan bulan adalah waktu yang singkat untuk menyatukan suara ummat Islam yang terpecah-pecah, lantaran konflik-konflik yang bersifat internal maupun eksternal. Salah satu bentuk konflik internal adalah perebutan jabatan khalifah antar anggota keluarga Bani Marwan. Sedangkan diantara bentuk konflik eksternal adalah pertentangan yang terus meruncing dengan Bani Abbasiyah yang menginginkan tampuk kekhalifahan dipegang oleh mereka. Selain itu, konflik juga terjadi antara ulama'-ulama' besar ketika itu, baik dari generasi sahabat yang masih hidup maupun generasi tabi'in, dengan beberapa khalifah sebelumnya. Sebagian ulama' besar menolak untuk membai'at diantara mereka.
Dua puluh sembilan bulan adalah waktu yang cepat untuk mengembalikan nuansa agama dalam setiap lini kehidupan ummat, sebagaimana hal itu pernah terjadi pada masa kekhalifahan Abu Bakar ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab radhiyallohu 'anhuma.
Dua puluh sembilan bulan adalah waktu yang sesaat untuk mengisi dunia dengan keadilan sebagaimana dunia telah dipenuhi dengan kedzaliman sebelumnya. Dua puluh sembilan bulan adalah waktu yang singkat jika dibandingkan dengan masa pemerintahan pemimpin-pemimpin negara di dunia hari ini, termasuk Indonesia.
Namun dalam waktu sesaat itu, Umar bin Abdul Aziz mampu mempersembahkan untuk ummat sesuatu yang belum pernah dipersembahkan oleh khalifah-khalifah sebelumnya. Sisi inilah yang hendak kita potret dari sejarah hidup Khalifah yang juga merupakan cucu seorang perempuan penjual susu pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Kita akan mengupas bagaimana refleksi kepemimpinan Umar bin Aziz selama 29 bulan masa kekhilafahannya, sehingga wajah dunia benar-benar berubah menjadi baik. Namun kami juga tetap menuliskan latar belakang Umar bin Abdul Aziz, riwayat masa kecilnya, agar menghadirkan pemahaman yang mendalam bagi pembaca dalam memahami proses kebesaran yang telah dicapainya. Karena kebesaran yang telah ditunai Umar bin Abdul Aziz saat menjadi khalifah tidak bisa dipisahkan dari apa yang telah ditanamnya sebelum itu.
Lewat tulisan ini kita ingin mengatakan kepada dunia, bahwa sikap adil, takwa, zuhud dan wara' adalah karakter mutlak yang harus dibeli (dimiliki) oleh siapapun yang mendambakan kepemimpinan, dalam bidang apapun.
Tulisan ini mencoba membantu ummat dalam memvisualisasikan cita-citanya akan sosok pemimpin yang didambakan hari ini. Lewat tulisan ini kami ingin menyuarakan suara hati terdalam ummat Islam, "Seperti inilah sosok pemimpin yang kami dirindukan!"
Barangkali para pembaca sudah tidak sabar untuk menikmati sejarah hidup Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Saya pun juga begitu. Karena itu mari sama-sama kita menyimaknya. Rasakan semilir keimanan dalam setiap lembarnya. Resapi semerbak takwa dalam setiap kisahnya.
Akhirnya, hanya kepada Allah saya memohon pertolongan dan kekuatan dalam menuliskan refleksi hidup seorang pemimpin Islam, ulama' Islam, mukjizat Islam, yang sebenarnya keindahannya tak mampu terungkap dengan untaian kata.
Maafkan aku, wahai Amirul Mukminin, Umar bin Abdul Aziz...
Aku tahu bahwa engkau tak suka dipuji dan disanjung...
Namun hati ini sudah terlanjur mengagumimu...
Maafkan aku, wahai cucu Umar Bin Khattab...
Bila kata-kataku terlalu sederhana untuk kehebatanmu…
Hasbunallahu wa ni'mal wakil
Jakarta, 25 November 2008
Al-Faqir ilallah
Herfi Ghulam Faizi
Download Umar bin Abdul Aziz 29 Bulan Mengubah Dunia
Ketahuilah, Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga diantara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. (Al-Hadid 20)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
terimakasih.. semoga bermanfaat untuk kita semua
BalasHapusizin dunlut ustaz
BalasHapusizin download ustazd,.
BalasHapusizin download yaa tadz ..
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus