Selasa, 08 Januari 2013

Buku Umar bin Abdul Aziz 29 Bulan Mengubah Dunia

Download Umar bin Abdul Aziz 29 Bulan Mengubah Dunia
Sumber: cahayasiroh.com 

Ajari Kami Memimpin Dunia
Wahai Khalifah…!

Segala puji & syukur hanya milik Allah Swt semata, yang telah menghidupkan hati kita untuk melihat kebenaran dan mengikutinya. Ya Allah, Tuhan yang membolak-balikkan hati manusia, tetapkanlah hati kami dalam ketaatan kepada-Mu.

Shalawat dan salam semoga  tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, keluarganya, para sahabatnya  serta  orang-orang yang  senantiasa  istiqamah mengamalkan  sunnahnya. Ya  Allah, karuniakan  ke  dalam  hati  kami  rasa  cinta  kepada-Mu,  cinta  kepada  nabi-Mu,  cinta  kepada  orang-orang shalih yang mencintai-Mu.
      
Membaca  sejarah  hidup  Umar  bin  Abdul  Aziz  adalah  membaca  lembaran  keimanan. Setiap kali kita selesai membacanya,  maka selalu meninggalkan kesan iman dalam hati. Refleksi hidupnya adalah inspirasi takwa bagi jiwa yang merindukan kedekatan diri dengan Tuhannya.
      
Dalam buku yang berjudul "Khulafâur Rasul", Khalid Muhammad Khalid, sang penulis, memasukkan  nama  Khalifah  Umar  bin  Abdul  Aziz  setelah  Khalifah  Abu  Bakar  ash-Shiddiq,  Umar  bin Khattab,  Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib radhiyallohu  'anhum. Ketika hendak mengurai sejarah hidup sang khalifah dari Dinasti Bani Umayyah ini, penulis memberi judul yang bagi saya sangat unik;
     
 "Umar bin Abdul Aziz Mu'jizatul Islam ",  artinya:  "Umar bin Abdul Aziz,  mukjizat yang dimiliki oleh Islam".
      
Tentu ini bukanlah sesuatu yang berlebihan untuk orang sekaliber Umar bin Abdul Aziz. Zuhud, takwa, wara' dan adil menyatu dalam dirinya,  menjadi karakter dan kepribadiannya. Sehingga orang-orang (sampai hari ini) mengenalnya dengan keempat karakter besar itu. Setiap kali mendengar namanya disebut, maka keempat karakter itulah yang pertama kali muncul dalam benak kita.
      
Ada sebuah fase yang sangat menakjubkan dari fase-fase sejarah hidup Umar  bin Abdul Aziz. Yaitu fase dimana dirinya dibai'at menjadi khalifah menggantikan saudara sepupunya, Sulaiman bin Abdul Malik. Dia menjadi khalifah dari tahun 91 Hijriyah -  101 Hijriyah. Kurang lebih selama dua tahun,  lima bulan lebih beberapa hari. Atau masa kekhilafan Umar bin Abdul Aziz bisa kita bulatkan menjadi dua puluh sembilan bulan, sama lamanya dengan masa kekhalifahan Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallohu 'anhu.
      
Dua puluh sembilan bulan adalah waktu yang singkat untuk sebuah amanah kepemimpinan dengan  wilayah  yang  luas.  Karena  saat  itu  Islam  sudah  merambah  tersebar  ke  berbagai  penjuru dunia. Dan semua dibawah pemerintahan seorang khalifah Islam.
      
Dua puluh sembilan bulan adalah waktu yang sesaat untuk merubah wajah dunia Islam yang sudah kadung tercemar dengan gaya beberapa khalifah dhalim sebelumnya.

     
Dua puluh sembilan bulan adalah waktu yang singkat untuk menyatukan suara ummat Islam yang  terpecah-pecah,  lantaran  konflik-konflik  yang  bersifat  internal  maupun  eksternal. Salah  satu bentuk konflik internal adalah perebutan jabatan khalifah antar anggota keluarga Bani Marwan. Sedangkan diantara bentuk konflik eksternal adalah pertentangan yang terus meruncing dengan Bani Abbasiyah yang menginginkan tampuk kekhalifahan dipegang oleh mereka. Selain itu,  konflik juga terjadi antara ulama'-ulama' besar ketika itu, baik dari generasi sahabat yang masih hidup maupun generasi  tabi'in,  dengan  beberapa  khalifah  sebelumnya.  Sebagian  ulama'  besar  menolak  untuk membai'at diantara mereka.
      
Dua  puluh  sembilan  bulan  adalah  waktu  yang  cepat  untuk  mengembalikan  nuansa  agama dalam setiap lini kehidupan ummat, sebagaimana hal itu pernah terjadi pada masa kekhalifahan Abu Bakar ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab radhiyallohu 'anhuma.
      
Dua puluh sembilan bulan  adalah waktu yang sesaat untuk mengisi dunia dengan keadilan sebagaimana dunia telah dipenuhi dengan kedzaliman sebelumnya. Dua puluh sembilan bulan adalah waktu yang singkat jika dibandingkan dengan masa pemerintahan pemimpin-pemimpin negara di dunia hari ini, termasuk Indonesia.
      
Namun dalam waktu sesaat itu,  Umar bin Abdul Aziz mampu mempersembahkan untuk ummat sesuatu yang belum pernah dipersembahkan oleh khalifah-khalifah sebelumnya. Sisi inilah yang hendak kita potret dari sejarah hidup Khalifah yang juga merupakan cucu seorang  perempuan  penjual  susu  pada  masa  Khalifah Umar  bin  Khattab.  Kita  akan  mengupas  bagaimana refleksi kepemimpinan Umar bin Aziz selama 29 bulan masa kekhilafahannya, sehingga wajah dunia benar-benar berubah menjadi baik. Namun kami juga tetap menuliskan latar belakang Umar bin Abdul Aziz,  riwayat masa kecilnya, agar menghadirkan pemahaman yang mendalam bagi pembaca dalam memahami proses kebesaran yang telah dicapainya. Karena kebesaran yang telah ditunai Umar bin Abdul Aziz saat menjadi khalifah tidak bisa dipisahkan dari apa yang telah ditanamnya sebelum itu.

Lewat  tulisan  ini  kita  ingin  mengatakan  kepada  dunia,  bahwa  sikap  adil,  takwa,  zuhud  dan wara'  adalah  karakter  mutlak  yang  harus  dibeli  (dimiliki)  oleh  siapapun  yang  mendambakan  kepemimpinan, dalam bidang apapun.
      
Tulisan  ini  mencoba  membantu  ummat  dalam  memvisualisasikan  cita-citanya  akan  sosok pemimpin yang didambakan hari ini. Lewat tulisan ini kami ingin menyuarakan suara hati terdalam ummat Islam, "Seperti inilah sosok pemimpin yang kami dirindukan!"
      
Barangkali para pembaca sudah tidak sabar untuk menikmati sejarah hidup Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Saya pun juga begitu. Karena  itu mari sama-sama kita menyimaknya. Rasakan semilir keimanan dalam setiap lembarnya. Resapi semerbak takwa dalam setiap kisahnya.

Akhirnya,  hanya  kepada  Allah  saya  memohon  pertolongan  dan  kekuatan  dalam  menuliskan refleksi hidup seorang pemimpin Islam, ulama' Islam, mukjizat Islam, yang sebenarnya keindahannya tak mampu terungkap dengan untaian kata.

       Maafkan aku, wahai Amirul Mukminin, Umar bin Abdul Aziz...
       Aku tahu bahwa engkau tak suka dipuji dan disanjung...
       Namun hati ini sudah terlanjur mengagumimu...
       Maafkan aku, wahai cucu Umar Bin Khattab...
       Bila kata-kataku terlalu sederhana untuk kehebatanmu…
       Hasbunallahu wa ni'mal wakil

                                                                      Jakarta, 25 November 2008
                                                                      Al-Faqir ilallah
                                                                      Herfi Ghulam Faizi


Download Umar bin Abdul Aziz 29 Bulan Mengubah Dunia

5 komentar: